Glukosa Direabsorpsi Hingga Hilang dari Filtrat Saat Berada di Tubulus Proksimal

Apa itu Glukosa?

Hello Readers! Kali ini kita akan membahas tentang glukosa. Glukosa adalah gula sederhana yang merupakan sumber energi bagi sel dalam tubuh manusia. Glukosa dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi dan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh.

Bagaimana Glukosa Direabsorpsi?

Setelah masuk ke dalam tubuh, glukosa disaring oleh ginjal dan masuk ke dalam filtrat. Filtrat yang mengandung glukosa kemudian masuk ke dalam tubulus proksimal untuk direabsorpsi kembali oleh tubuh. Proses ini dilakukan melalui mekanisme transport aktif dan pasif.

Proses Transport Aktif pada Glukosa

Pada proses transport aktif, glukosa direabsorpsi melalui protein transpor khusus yang disebut SGLT (Sodium Glucose Transporter). Protein ini memompa glukosa ke dalam sel dengan bantuan ion natrium. Proses ini membutuhkan energi ATP dan hanya terjadi pada tubulus proksimal.

Proses Transport Pasif pada Glukosa

Selain melalui proses transport aktif, glukosa juga dapat direabsorpsi melalui proses transport pasif. Transport pasif berjalan melalui protein GLUT (Glucose Transporter) yang memungkinkan glukosa melewati membran sel tanpa membutuhkan energi ATP. GLUT terdapat pada seluruh tubuh, termasuk pada tubulus proksimal.

Bagaimana Glukosa Hilang dari Filtrat?

Setelah direabsorpsi oleh tubulus proksimal, glukosa kemudian masuk ke dalam darah melalui pembuluh darah kapiler. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas atau threshold, maka glukosa tidak akan lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal dan akan dikeluarkan bersama urin.

Ambang Batas atau Threshold Glukosa

Ambang batas atau threshold glukosa adalah kadar glukosa tertentu dalam darah dimana tubulus proksimal tidak mampu lagi mengabsorpsi glukosa kembali. Pada orang sehat, ambang batas glukosa berkisar antara 140-180 mg/dL.

Pengaruh Hormon Insulin pada Absorpsi Glukosa

Selain mekanisme transport aktif dan pasif, hormon insulin juga mempengaruhi absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Insulin merangsang peningkatan jumlah protein SGLT dan GLUT pada membran sel tubulus proksimal, sehingga jumlah glukosa yang direabsorpsi meningkat.

Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Glukosa

Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal, seperti kadar glukosa dalam darah, kadar insulin, tekanan darah, dan kondisi ginjal.

Dampak Kadar Glukosa yang Tinggi pada Tubulus Proksimal

Jika kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, tubulus proksimal tidak mampu lagi menyerap seluruh glukosa yang masuk ke dalam filtrat. Hal ini dapat menyebabkan glukosa yang tidak direabsorpsi terus mengalir ke dalam urine, sehingga terjadi glukosuria atau kadar glukosa yang tinggi dalam urine.

Glukosuria dan Diabetes Melitus

Glukosuria adalah kondisi dimana terjadi peningkatan kadar glukosa dalam urine. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi tidak dapat lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal.

Pencegahan Glukosuria

Untuk mencegah terjadinya glukosuria, penderita diabetes melitus harus menjaga kadar glukosa dalam darahnya tetap stabil dengan mengontrol pola makan dan minum obat sesuai anjuran dokter.

Kesimpulan

Setelah disaring oleh ginjal, glukosa masuk ke dalam filtrat dan direabsorpsi oleh tubulus proksimal melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas, glukosa tidak akan lagi direabsorpsi dan akan dikeluarkan bersama urine. Hormon insulin dan faktor lainnya dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan glukosuria, yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!